featured-content
Korea Selatan Punya Taman Bertema Toilet

SEOUL, KOMPAS.com - Patung The Thinker karya Rodin terlihat berbeda di sebuah taman di kota Suwon, yang berjarak satu jam dari ibu kota Korea Selatan, Seoul. Pasalnya, patung terkenal itu terlihat duduk di atas sebuah toilet.
The Tinker di atas toilet merupakan salah satu bagian dari taman yang diklaim sebagai taman bertema toilet pertama di dunia. Taman ini dibangun mengelilingi sebuah museum berbentuk toilet yang adalah bekas kediaman Sim Jae-duck, pendiri dan presiden pertama Asosiasi Toilet Dunia.
Sim Jae-duck, mantan wali kota Suwon ini, memang tokoh legendaris kota. Sim yang juga mendapat julukan Mr Toilet itu, konon lahir dalam kondisi serba kekurangan di toilet neneknya.
"Dia adalah orang yang hidupnya secara harafiah dimulai di dalam sebuah toilet dan meninggal dunia di rumah berbentuk lemari baju," kata Manajer Perencanaan Yayasan Mr Toilet Sim Jae-Duck, Lee Yeun-sook.
Sim, yang meninggal dunia pada 2009 lalu, menjadi terkenal setelah dia menyediakan ribuan toilet bagi para penggemar sepak bola saat Korea Selatan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2002.
Sejak saat itu, Suwon dikenal sebagai kiblat budaya toilet dan mempromosikan budaya pergi ke toilet sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Kota ini juga membiayai proyek-proyek pembangunan toilet bersih di negara-negara berkembang seperti Filipina.
Dia juga mendonasikan kediamannya kepada pemerintah kota Suwon. Sebelum diberikan kepada pemerintah, pengunjung kota bisa menyewanya dengan ongkos 50.000 dollar AS semalam. Uang sewa itu awalnya akan digunakan sebagai bagian dari dana amal, sayangnya tak ada yang menyewa kediaman Sim.
Sementara itu, di Korea Selatan kondisi toilet berkembang pesat. Apalagi saat perekonomian negeri itu tumbuh pesat dan meningkatkan taraf hidup rakyatnya.
"Dahulu, toilet adalah tempt kotor dan bau sehingga Anda tak ingin pergi ke sana. Tapi sekarang kondisinya sangat berbeda," kata Kim Gye-soon (52) wisatawan di Taman Toilet.
Sumber :Telegraph
Sumber : internasional.kompas.com
Korea Selatan Punya Taman Bertema Toilet

SEOUL, KOMPAS.com - Patung The Thinker karya Rodin terlihat berbeda di sebuah taman di kota Suwon, yang berjarak satu jam dari ibu kota Korea Selatan, Seoul. Pasalnya, patung terkenal itu terlihat duduk di atas sebuah toilet.
The Tinker di atas toilet merupakan salah satu bagian dari taman yang diklaim sebagai taman bertema toilet pertama di dunia. Taman ini dibangun mengelilingi sebuah museum berbentuk toilet yang adalah bekas kediaman Sim Jae-duck, pendiri dan presiden pertama Asosiasi Toilet Dunia.
Sim Jae-duck, mantan wali kota Suwon ini, memang tokoh legendaris kota. Sim yang juga mendapat julukan Mr Toilet itu, konon lahir dalam kondisi serba kekurangan di toilet neneknya.
"Dia adalah orang yang hidupnya secara harafiah dimulai di dalam sebuah toilet dan meninggal dunia di rumah berbentuk lemari baju," kata Manajer Perencanaan Yayasan Mr Toilet Sim Jae-Duck, Lee Yeun-sook.
Sim, yang meninggal dunia pada 2009 lalu, menjadi terkenal setelah dia menyediakan ribuan toilet bagi para penggemar sepak bola saat Korea Selatan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2002.
Sejak saat itu, Suwon dikenal sebagai kiblat budaya toilet dan mempromosikan budaya pergi ke toilet sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Kota ini juga membiayai proyek-proyek pembangunan toilet bersih di negara-negara berkembang seperti Filipina.
Dia juga mendonasikan kediamannya kepada pemerintah kota Suwon. Sebelum diberikan kepada pemerintah, pengunjung kota bisa menyewanya dengan ongkos 50.000 dollar AS semalam. Uang sewa itu awalnya akan digunakan sebagai bagian dari dana amal, sayangnya tak ada yang menyewa kediaman Sim.
Sementara itu, di Korea Selatan kondisi toilet berkembang pesat. Apalagi saat perekonomian negeri itu tumbuh pesat dan meningkatkan taraf hidup rakyatnya.
"Dahulu, toilet adalah tempt kotor dan bau sehingga Anda tak ingin pergi ke sana. Tapi sekarang kondisinya sangat berbeda," kata Kim Gye-soon (52) wisatawan di Taman Toilet.
Sumber :Telegraph
Sumber : internasional.kompas.com
Ingin Awet Muda? Datanglah ke Taman Narmada

KOMPAS.com — Tahun 1980-an, nama Pulau Lombok di Provinsi Nusa Tenggara Barat, dari sisi pariwisata belum setenar tetangganya, Bali. Sebagian besar wisatawan, khususnya wisatawan asing, datang ke Lombok setelah mengunjungi Pulau Bali. Di Pulau Lombok, terutama Kabupaten Lombok Barat, obyek wisata didominasi oleh peninggalan Kerajaan Karangasem di Bali yang memperluas wilayah kekuasaannya dengan membuat taman yang indah, seperti Taman Mayura dan Taman Narmada.
Tak aneh, bila pengaruh Hindu banyak mewarnai peninggalan obyek wisata di Lombok. Wajar saja, jika promosi pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun 1980-an menyebutkan, "Di Lombok, Anda dapat melihat Bali, tetapi di Bali Anda tidak dapat melihat Lombok." Sederhananya begini, wisatawan dapat melihat dan menyaksikan adat istiadat, obyek wisata, kesenian Bali sekaligus adat istiadat suku Sasak di Lombok. Akan tetapi, di Bali, para wisatawan itu tidak dapat menyaksikan kesenian dan adat istiadat suku Sasak.
Itu dulu. Sekarang Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa (dua pulau utama di Provinsi NTB) bagaikan magnet di industri pariwisata nasional dan mancanegara. Apalagi sejak dibukanya Bandara Internasional Lombok (BIL) di Kabupaten Lombok Tengah—menggantikan Bandara Selaparang— kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri ke Lombok terus meningkat.
Banyak pilihan wisata di Lombok, seperti pantai, gunung, kerajinan tangan, rumah tradisional, dan tempat bersejarah peninggalan raja-raja zaman dahulu saat berkuasa di Pulau Lombok. Salah satu taman yang wajib didatangi wisatawan saat berwisata ke Pulau Lombok adalah Taman Narmada.
Jumat (9/11/2012) siang, setelah menikmati ayam taliwang dan pelecing, makanan khas Lombok, rombongan Fam Trip Santika melanjutkan perjalanan menuju obyek wisata Taman Narmada. "Yuk berangkat. Kita sekarang menuju Taman Narmada," kata Corporate Marketing Communications Manager Santika Hotels Vivi Herlambang dengan penuh semangat.
Selanjutnya bus pun melaju menuju arah timur Kota Mataram. Selama perjalanan menuju Taman Narmada, pemandangan di jalan raya dipenuhi oleh "cidomo", sarana transportasi khas Lombok, yakni sejenis delman menggunakan ban mobil tetapi ditarik seekor kuda.
Tak perlu berlama-lama di jalan. Hanya memerlukan waktu 30 menit, rombongan sudah tiba di Taman Narmada. Taman Narmada yang memiliki luas sekitar 2 hektar ini lokasinya di Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, atau sekitar 10 kilometer sebelah timur Kota Mataram, ibu kota Provinsi NTB.
Menurut catatan sejarah, Taman Narmada dibangun tahun 1727 oleh Raja Mataram Lombok, yakni Anak Agung Ngurah Karangasem. Pemilihan nama Narmada juga tidak lepas dari agama Hindu yang dianut oleh raja dan rakyat pada masa itu. Narmada diambil dari kata Narmadanadi, nama sebuah anak Sungai Gangga di India yang dianggap suci oleh umat Hindu.
Dulunya taman ini digunakan sebagai tempat upacara Pakelem yang diadakan pada bulan Oktober-November. Selain tempat upacara, Taman Narmada juga digunakan sebagai tempat peristirahatan keluarga raja pada saat musim kemarau.
Uniknya, desain Taman Narmada ini merupakan replika dari Gunung Rinjani, gunung tertinggi di Pulau Lombok, di mana puncak Gunung Rinjani di Taman Narmada direfleksikan dengan keberadaan Pura Kelasa di puncak, kemudian kolamnya ibarat Danau Segara Anak.
Di dalam kompleks Taman Narmada terdapat beberapa bangunan yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Berkat penataan taman dengan aneka macam tanaman yang hijau membuat suasana di Taman Narmada terasa sejuk. Ditambah lagi deretan bangunan kuno yang mempunyai nilai sejarah yang tinggi.
Yang menarik lagi di Taman Narmada ini adalah sebuah bangunan yang disebut Balai Petirtaan yang sumber airnya berasal dari Gunung Rinjani dan merupakan pertemuan antara tiga sumber mata air, yaitu Lingsar, Suranadi, dan Narmada.
Karena mata airnya berasal dari Gunung Rinjani dan tempat pertemuan tiga sumber mata air, maka air yang ada di Balai Petirtaan dipercaya dapat menjadikan orang yang meminum dan membasuh mukanya dengan air di situ akan awet muda.
Siang itu, dengan dipandu oleh pemangku di Pura Narmada, rombongan fam trip Santika satu demi satu memasuki Balai Petirtaan berukuran 4 x 5 meter. Pemangku pun memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar mereka yang membasuh mukanya di mata air ini diberi wajah yang cerah, sehat, berwibawa, dan berbahagia dalam berumah tangga.
Seusai pemangku berdoa, pengunjung dipersilakan membasuh mukanya di air yang sangat jernih dan mengalir cukup deras itu. Mereka diminta membasuh muka sebanyak tiga kali yang dimulai dari dagu hingga kening. Sembari membasuh muka disarankan juga berdoa semoga diberi keselamatan dan kesehatan.
Selanjutnya pengunjung diberi gelas. Sebelum digunakan, gelas dicuci bersih dengan air tersebut. Lantas gelas diisi air penuh dan dicakupkan di tangan, diangkat di atas kening dan berdoa semoga diberi kesehatan, awet muda, dan berumur panjang. "Silakan berdoa memohon kepada Tuhan sesuai dengan kepercayaan yang dianut," kata pemangku tadi.
Satu per satu, secara teratur, mereka berdoa secara khusyuk, mohon keselamatan, bahagia bersama keluarga, mohon diberi kecerahan wajah, awet muda, menjadikan lebih berwibawa dan sebagainya.
Setelah berdoa, mereka meninggalkan Balai Petirtaan dengan senyum sumringah di bibir, wajah pun basah dan terlihat segar setelah dibasuh dengan air awet muda Taman Narmada.
Sumber : travel.kompas.com
"Rumah Tipis", Inspirasi di tengah Sulitnya Lahan Perumahan

KOMPAS.com - Lahan kosong di kawasan-kawasan strategis ibukota semakin sulit. Sampai saat ini. salah satu jalan keluar menyelesaikan masalah tersebut adalah mendirikan rumah-rumah susun atau apartemen. Tujuannya, agar mereka yang ingin tinggal di pusat kota dapat memiliki hunian layak.
Bukan hanya di Indonesia. Hal serupa juga terjadi di Tokyo, Jepang. Bahkan, sebagai negara yang lebih dulu berkembang, kota-kota besar di Jepang telah lebih dulu padat dan penuh bangunan. Tak pelak, para arsitek Jepang harus bekerja dengan lahan-lahan sempit yang tersisa.

Jauh di dalam daerah Bunkyo-ku, misalnya, yaitu salah satu daerah terpadat di Tokyo, terdapat proyek ondesign terbaru. Proyek tersebut merupakan karya arsitek Osamu Nishida bersama Naoko Mangyoku. Mereka mendirikan sebuah "rumah tipis" di antara dua rumah berukuran normal.
Rumah tersebut berada di atas tanah seluas 300 kaki persegi. Namun, meski berdiri di ruang sempit, rumah modern tersebut mampu memenuhi kebutuhan pemiliknya.

Bisa jadi, inilah gambaran rumah masa depan di seluruh dunia. Bukan hanya di Jepang, namun juga di Indonesia dan negara-negara padat penduduk lainnya.
(Sumber: http://www.spoon-tamago.com)
Sumber : properti.kompas.com
BRI alokasikan 35 persen untuk kredit mikro

Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengaku mengalokasikan kredit untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebesar 75 persen hingga 80 persen dari portofolio kredit secara keseluruhan. "Tahun ini 78 persen lah dan akan coba dipertahankan," kata Direktur UMKM BRI Djarot Kusumajakti di gedung BRI, Kamis (29/11).
Dia menegaskan untuk porsi usaha mikro, perseroan memberikan porsi pembiayaan sampai 32 persen dari total kucuran kredit UMKM. Sampai saat ini, per September 2012 penyaluran kredit mencapai Rp 318,01 triliun dengan rasio kredit bermasalah (NPL Gross) sebesar 2,33 persen dan NPL nett sebesar 0,54 persen.
Kucuran kredit BRI ke segmen menengah Rp 14,81 triliun, ritel sebesar Rp 123,9 triliun. Sedangkan untuk kredit mikro sebesar Rp 101,07 triliun. Paling tidak perseroan akan mengalokasikan sebesar 36 persen untuk kredit mikro.
"Pertumbuhan 20-25 persen. Kita push di semua sektor, yang diyakini sebagai kelebihan di wilayah setempat. Kita masih mayoritas pertanian dan nelayan, itu yang berhubungan dengan kegiatannya," kata Djarot.
Sumber : merdeka.com
Pengusaha Lawan Kenaikan UMP/UMK
![Ilustrasi buruh menuntut kenaikan upah. [Dok. SP]](http://www.suarapembaruan.com/media/images/medium2/20121108110252726.jpg)
Kenaikan Upah Minimum Provinsi / Upah Minimum Kota atau Kabupaten (UMP/UMK) yang sampai 70 persen membuat pengusaha menempuh jalur hukum.
“Bogor naiknya 70 persen, Purwakarta 64 persen, dan masih banyak lagi daerah yang naiknya di atas 60 persen. Ini membuat pengusaha harus melawan,” kata Ketua Komite Tetap Kadin Indonesia Bidang Persatuan dan Pertekstilan, Ade Sudrajat, kepada SP, Kamis (29/11).
Menurut Ade, perlawanan yang dilakukan pengusaha adalah melalui jalur hukum seperti menggugat pemerintah melalui Perusahaan Tata Usaha Negara (PTUN) dan uji materil ke Mahkamah Agung (MA) mengenai penetapan UMP/UMK ini.
“Sebagian pengusaha di daerah sudah siap untuk melakukan perlawanan seperti itu hanya tunggu Surat Keputusan (SK) Gubernur setempat mengenai UMP/UMK itu sampai di tangan pengusaha,” tegas Ade.
Ade mengatakan, pengusaha akan menguji keputusan pemerintah dan Dewan Pengupahan yang menaikkan UMP/UKM yang di luar akal sehat ini. “Kenaikan UMP/UKM di Indonesia untuk 2013 ini merupakan kenaikan terbesar di dunia,” kata dia.
Ketika ditanya bagaimana kalau gugatan melalui PTUN pengusaha kalah dan uji materil SK Gubernur mengenai penetapan upah itu ditolak MA berarti pengusaha wajib melaksanakan penetapan UMP/UKM tersebut, Ade mengatakan, pengusaha optimistis menang. Pasalnya, penetapan UMP/UKM 2013 ini tidak berdasarkan fakta lapangan.
“Kita ragu dengan survey yang dilakukan enam bulan sebelum UMP/UMK ditetapkan,” kata dia. Menurut Ade, yang siap menggugat pemerintah saat ini adalah Asosiasi Persepatuan Indonesia (Apersindo), Asosiasi Pertekstilan Indonesia (Api), Kadin DKI, dan sejumlah Kadin dan Apindo daerah lainnya.
Ketika ditanya soal kerugian yang akan dialami pengusaha kalau UMP/UMK ini dinaikkan seperti usaha sepatu, tekstil, dan sebagainya, Ade hanya menjawab, kerugian pasti sangat besar.
“Kita belum bisa memastikan angkanya, tetapi yang pasti sangat besar. Anda tahu kan naik sampai 70 persen pasti ruginya besar sekali,” kata dia.
Sekjen Api, Ernotian G Ismi dan Ketua Apersindo, Eddy Wijarnako, ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa mereka akan melakukan gugatan ke PTUN dan uji materil ke MA atas SK Gubernur soal UMP/UMK ini. Baik Ernotian maupun Eddy Wijarnako, belum bersedia menyebutkan angka kerugian kalau kenaikan UMP/UMK ini benar-benar dijalankan. Eddy hanya mengatakan, yang pasti di persepatuan akan terjadi PHK besar-besaran-besaran.
“Saya belum menghitung berapa angka pastinya, nanti yang jelas akan terjadi PHK besar-besaran,” kata Eddy.
Sedangkan Ernotian hanya mengatakan, kerugian dari hanya menaikkan upah butuh diperkirakan miliaran rupiah. “Kita pingin untung malah rugi miliaran rupiah. Ya jelas matilah kita,” kata dia.
Sedangkan penasihat Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang juga sebagai Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Moneter, Fiskal dan Kebijakan Publik, Haryadi Sukamdani, mengatakan, Kadin Indonesia dan Apindo siap mendukung penuh langkah hukum yang diambil semua pengusaha serta asosiasi pengusaha di daerah atas kebijakan pemerintah dan dewan pengupahan yang menaikkan UMP/UKM yang sangat besar untuk tahun 2013.
Haryadi mengatakan, Kadin Indonesia dan Apindo hanya bersifat mendukung dalam melawan penetapan pengupahan ini. “Yang maju paling depan pengusaha daerah, kita di belakang saja,” kata dia.
Haryadi kembali mengatakan, Apindo dan Kadin Indonesia akan mengajukan parameter usaha kecil dan menengah marginal dalam kemampuannya membayar upah kepada rapat nasional Dewan Pengupahan pada Januari 2013.
“Kita akan mengajukan parameter kemampuan usaha marginal dalam membayar upah”, kata dia. Haryadi menegaskan, kalau pengajuan parameter itu tidak diterima Dewan Pengupahan maka 90 persen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) akan gulung tikar.
“Itu berarti akan terjadi pemutusan hubungan kerja besar-besaran. Pengangguran dan kemiskinan pasti meningkat tajam,” kata dia.
Haryadi enggan menyebutkan berapa besaran kenaikan UMP/UMK sesuai dengan kemampuan UMKM marginal. Ia mengatakan, saat ini jumlah UMKM sebanyak 60.700.000 unit. Sedangkan usaha besar cuma 210.000 unit. “UMKM lebih banyak usaha di padat karya,” kata dia.
Menurut Wakil Ketua Umum Apindo Bidang Pengupahan dan Jaminan Sosial ini, penetapan UMP / UMK sekarang ini akan mulai berlaku sejak 1 Januari 2013. Namun, pengusaha minta penangguhan sampai satu tahun.
Dalam masa penangguhan ini, kata dia, ada sebagian pengusaha tentu menaikkan upah buruhnya sesuai dengan kemampuannya. “Tetapi tidak mungkin naik sampai 30 persen – 40 persen seperti sekarang ini,” kata dia.
Haryadi menegaskan, kenaikan upah tahun ini terlalu besar dan jelas merugikan pengusaha dan ekonomi nasional Indonesia kalau benar-benar diterapkan. Tahun 2011, kata dia, kenaikan UMP/UMK cuma 11 persen – 16 persen.
Sumber : suarapembaruan.com
Pemko Beri Kemudahan Investor
Dobi, Padek—Keterlibatan swasta dibutuhkan dalam membiayai sebagian besar belanja pembangunan Kota Padang. Untuk menarik minat investor ke Padang, Pemko memberikan dukungan denganmenerbitkan Perda No 11/2009 tentang Pemberian Insentif dan Pemberian Kemudahan Penanaman Modal, dan Perda No 3/2012 tentang Penanaman Modal.
“Dengan Perda ini, Pemko memberikan rasa aman dan kepastian berinvestasi sekaligus penghargaan kepada dunia swasta dalam bentuk insentif,” kata Wakil Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah, saat Sosialisasi tentang Penanaman Modal di Padang di Hotel Pangeran City, kemarin.
Mahyeldi mengatakan, dari sisi kelembagaan yang menangani kegiatan investasi, Pemko telah melakukan pembenahan yang strategis. Di tahun 2013 penanganan investasi dan penanaman modal akan berada pada satu institusi gabungan antara Kantor Penanaman Modal dan Kantor Pusat Pelayanan Terpadu (KP2T).
“Dengan demikian, setiap investor yang hendak berinvestasi akan dapat dilayani dengan lebih baik lagi dan transparan, lebih efektif, efisien, berdasar standar tertentu sesuai dengan ketentuan nasional,” ujar Mahyeldi.
Kepala Kantor Penanaman Modal Kota Padang, Rudy Rinaldi menjelaskan dengan sosialisasi penanaman modal yang diikuti seluruh lapisan masyarakat, bisa meningkatkan intensitas dan efektivitas peran masyarakat.
Terpisah, Ketua Hipmi Padang Braditi Moulevey menambahkan peluang investasi itu memang sudah dibuka Pemko. Salah satunya perjanjian dalam pengurusan izin. Anggota Hipmi akan diberi kemudahan dalam pengurusan izin. Tapi dengan catatan, usaha yang akan dibangun itu tidak menyalahi aturan.
Sumber : padangekspres.co.id
video-entry
Labels
- Bayi (1)
- Berita (29)
- Bisnis (5)
- BUSSINES (4)
- Cara Mendiamkan Tangisan Bayi (1)
- CELEBRITY (1)
- Eggplant dan Cholesterol (1)
- Ekonomi (6)
- ENTERTAINMENT (2)
- Feature (2)
- FOOD (1)
- Gadget (3)
- Hukum (2)
- Indonesia (16)
- InfoSelebritis (3)
- International (7)
- Internet (3)
- INVESTMENT (1)
- Islam (2)
- KELUARGA (1)
- Keuangan (3)
- Kuliner (1)
- LIFESTYLE (1)
- menenangkan (1)
- NEWS (2)
- Olahraga (2)
- Otomotif (1)
- Peluang Usaha (2)
- Pilih Minuman Sesuai Kondisi Tubuh (1)
- POLITICS (1)
- Politik (1)
- PROPERTY (1)
- Raiders (1)
- SepakBola (2)
- SPORT (1)
- tangisan (1)
- TECHNOLOGY (1)
- Teknologi (5)
- Tips (1)
- Unik (2)
- Wisata (1)